Kamis, 20 November 2014
KKM II APPPI
Alhamdulillah APPPI kembali melaksanakan KKM. dan tak terasa APPPI telah mengadakan KKM yang ke-II. Masih tetap mengangkat tema mengenai pemimpin, kali ini tema KKM II adalah "Pemimpin Malas, Rakyat Memelas, Negara pun Amblas. Sebagai salah satu organisasi yang bergerak dan concern terhadap permasalahan di daerah perbatasan, tentu APPPI ingin agar para kadernya menjadi kader yang memperhatikan dan peduli terhadap wilayah perbatasan.Para kaderpun diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan dalam setiap tahapan kaderisasi. Baik itu PRAKA (sampai saat ini sudah VII), KKP (II angkatan), dan KKM (sedang berlangsung untuk angkatan II).
Sebagai salah satu kadernya, saya tentu berharap organisasi ini tetap mampu mencetak para kader yang tidak hanya tahu mengenai daerah perbatasan (terutama di Kepri) tapi juga peduli dan mahu ambil tahu mengenai setiap permasalahan serta perannya sebagai kader dari organisasi perbatasan ini.
Senin, 30 Juni 2014
Museum yang Terabaikan
Tanjungpinang. Museum Sultan Badrul Alamsyah yang terletak
di Jalan Ketapang ini dapat dikatakan sebagai salah satu cagar budaya yang
masih kurang mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat setempat. Menurut Andri(34)
salah seorang staff yang bekerja di museum tersebut, hal itu dapat terlihat
dari lambannya perbaikan bagian museum yang rusak.
Selain kurangnya perhatian terhadap kondisi museum, Andri
juga menyebutkan bahwa para remaja zaman sekarang ini masih banyak yang tidak
memedulikan budaya Melayu. “Masih banyak remaja yang tidak mengetahui letak
museum. Apalagi koleksi yang terdapat didalamnya. Padahal koleksi di museum ini
banyak yang berkaitan dengan budaya dan pengetahuan yang mereka perlukan”
Ungkap Andri prihatin. Pengunjung pun sebagian besar hanya datang pada saat
mereka memerlukan bahan pendukung untuk tugas mereka atau sekedar untuk
jalan-jalan.
“Kami dari pihak museum berharap
pemerintah dan masyarakat berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan museum
ini. Koleksi yang ada lebih dilengkapi. Juga kepada para remaja agar lebih
peduli dan tanggap dengan budaya di sekitar kita. Jangan sampai ketika di tanya
tentang Budaya Melayu hanya bisa terdiam dan tidak tahu apa-apa.” tutup Andri.
Memilih Pemimpin Ideal Untuk Indonesia
Tanjungpinang.
Himpunan Penulis Muda Kepri (HPMK) bekerjasama dengan KPU Provinsi Kepulauan
Riau dan Pandawa Radio menggelar Dialog Capres 2014 “Memilih Pemimpin Ideal
Untuk Indonesia” Sabtu, 21 Juni 2014 di Aula Asrama Haji Tanjungpinang.
Dialog ini
menghadirkan Tim Sukses dari masing-masing calon presiden dan wakil presiden.
Dialog juga menghadirkan partisipan, mahasiswa dan masyarakat umum. Dialog yang
disiarkan secara langsung oleh Pandawa Radio ini berjalan lancar dan tertib.
Beberapa polisi juga terlihat berjaga di sekitar lokasi.
Menurut Ketua Panitia, Abu Bakar acara ini diharapkan
dapat membuat kita sadar bahwa suara kita ikut menentukan masa depan Negara Indonesia
lima tahun mendatang.(rima)
Menjelang Ramadhan SEBORA dan APPPI Lakukan Kegiatan Amal
Tanjungpinang.
Seni Budaya dan Olahraga (SEBORA) PC.Anambas bekerjasama dengan Angkatan
Pembaharuan Pemuda Perbatasan Indonesia (APPPI) PC.Anambas mengadakan kegiatan
dengan tema Sumbangan Amal pada Sabtu, 28 Juni 2014 bertempat di Kawal,
Kabupaten Bintan. Acara ini juga berkenaan dengan menyambut bulan suci Ramadhan
1435 H.
Dalam acara ini, SEBORA dan APPPI PC.Anambas sebelumnya menghimbau
kepada para anggota dan relawan untuk melakukan pengumpulan baju layak pakai
yang tidak digunakan lagi. Selain pakaian, panitia juga menyumbangkan sembako.
Penyerahan dilakukan di rumah Ketua RT setempat dan dihadiri oleh 16 orang
panitia dan relawan beserta beberapa orang warga setempat. "Kami
berharap apa yang kami berikan ini dapat meringankan dan membantu warga
sekitar" ujar ketua panitia, Arman.
Penyerahan berlangsung sederhana. "Saya sebagai ketua RT
mengucapkan terimakasih kepada semuanya karena peduli dengan warga sini, dan
sumbangan ini akan segera saya berikan kepada yang berhak" ujar Ketua RT.
Acara ditutup dengan photo bersama. (rima)
Minggu, 11 Mei 2014
Alih Kode dan Campur Kode
A. Alih
Kode
Menurut Gumperz
(1982:59) alih kode adalah peralihan suatu ujaran lain dalam dua sistem
gramatika yang berbeda. Sedangkan menurut Appel (1976:79) alih kode ialah
gejala peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya situasi.
Konsep alih kode
mencakup kejadian dimana kita beralih dari suatu dialek ke dialek lain. Alih
kode terjadi untuk menyesuaikan peran, atau adanya tujuan tertentu seorang
penutur sengaja beralih kode. Alih kode dikategorikan sebagai peristiwa bahasa
yang positif karena peralihan kode satu ke kode yang lainnya disadari oleh
pemakainya.
Secara umum, penyebab alih kode antara lain
:
1.
Pembicara atau penutur
2.
Pendengar atau lawan tutur
3.
Perubahan situasi dengan hadirnya orang
ketiga
4.
Perubahan situasi formal dan informal,
atau sebaliknya
5.
Perubahan topik pembicaraan
Soewito
membedakan alih kode ke dalam dua jenis, yaitu :
1. Alih kode interen
Alih
kode interen ialah alih kode yang berlangsung antar bahasa sendiri.
2.
Alih kode eksteren
Alih
kode eksteren ialah alih kode yang terjadi antara bahasa asli dengan bahasa
asing.
B. Campur
Kode
Pembicaraan mengenai
alih kode biasanya diikuti dengan pembicaraan mengenai campur kode. Kedua
peristiwa yang lazim terjadi di masyarakat yang bilingual ini mempunyai
kesamaan yang besar, sehingga seringkali sukar dibedakan.
Fasold (1984)
menawarkan kriteria gramatika untuk membedakan campur kode dan alih kode. Kalau
seseorang menggunakan satu kata atau frase dalam satu bahasa, dia telah
melakukan campur kode. Tetapi apabila satu klausa, jelas-jelas memiliki
struktur gramatika satu bahasa, dan klausa berikutnya disusun menurut struktur
gramatika bahasa lain, maka peristiwa yang terjadi adalah alih kode.
Campur kode dapat berupa campuran
serpihan kata, frase, dan klausa satu bahasa di dalam bahasa lain yang
digunakan. Intinya, ada satu bahasa yang digunakan, tetapi di dalamnya terdapat
serpihan-serpihan dari bahasa lain.
Senin, 05 Mei 2014
Kemarau Warga Pusing
Tanjungpinang. Warga Desa Tebang Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas mengeluhkan susahnya mendapat air. Kemarau yang terjadi membuat sumur-sumur dan perigi mulai mengalami kekeringan. Beberapa warga terpaksa membeli dan mengangkut air dari tempat yang lumayan jauh dan terkadang harus mengantri.
"Air susah, hujan terakhir seminggu yang lalu. Setelah itu tidak hujan lagi." Ujar salah seorang warga.
Beberapa warga juga mulai mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkadang mereka mengupah orang untuk mengisi air ke dalam drum dari perigi yang mulai mengering tersebut. Warga hanya bisa bersabar dan berharap hujan segera turun.
Anak 11 Tahun diamankan Polisi
Tanjungpinang. Pelaku pencurian semakin beragam. Bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kali ini AP (11) warga jalan Terong, Bukit Cermin diamankan oleh anggota Polsek Tanjungpinang Barat karena dugaan kasus pencurian motor milik tetangganya. Peristiwa itu berawal pada Minggu (3/4), korban memarkirkan sepeda motor di dalam garasi rumahnya. Saat itu korban lupa mengunci pintu garasi rumahnya. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh AP yang masuk dan melarikan sepeda motor Honda Revo BP 3681 TU milik korban.
Korban baru menyadari motornya hilang pada Minggu (4/4) sekitar pukul
08.00. Setelah memastikan sepeda motornya hilang, akhirnya korban melapor ke
Polsek Tanjungpinang Barat. “Pelaku masih dibawah umur. Kini kami
amankan di Polsek bersama barang buktinya. Sekitar pukul 11.00 siang pada
Minggu (04/4). Dia di tangkap di jalan Sunaryo tidak jauh dari Polsek
Tanjungpinang Barat. Karena pelaku masih di bawah umur, kita tidak sembarang
juga untuk memprosesnya,” jelas Basrul.
Penipuan Ponsel Kembali Menelan Korban
Tanjungpinang.
Kasus penipuan dan hipnotis melalui ponsel kembali marak. Kali ini korban adalah
seorang Ibu Rumah Tangga yang berdomisili di Jakarta. Jum’at (2 Mei 2014) siang
itu, Sang Ibu ditelepon oleh nomor tak dikenal. Beliau segera mengangkat karena
menyangka itu adalah nomor kerabat korban. Setelah diangkat, suara di seberang
mengatakan bahwa Rahmat, anak bungsu korban yang sekarang berdomisili di
Tanjungpinang ditangkap pihak kepolisian. Tidak dijelaskan alasan penangkapan.
Sang penelepon kemudian meminta dikirimkan pulsa sejumlah 250.000.
Korban
sempat menelepon salah satu kerabat yang juga berdomisili di Tanjungpinang.
Tetapi nomor hp kerabat yang dituju malah tidak bisa dihubungi. “Eyang sempat
menghubungi, tetapi tidak bisa.” ujar korban. Merasa panik korban segera ke
counter dan membelikan pulsa sesuai nominal yang diminta. Padahal korban telah
dilarang oleh suaminya. Tetapi korban seakan tak peduli dan berjalan diluar
kendali ke tempat pengisian pulsa tersebut.
Selang
beberapa waktu kemudian, korban mendapat kabar bahwa anaknya baik-baik saja.
Barulah korban sadar kalau dirinya telah ditipu.
Lambat ditangani, Bayi Meninggal
Batam. Elfi, warga Ruli Rawa Indah ini
hanya bisa terdiam melihat jenazah sang buah hati. Bayi pertama yang telah
ditunggu selama lima tahun meninggal
karena tertelan air ketuban. Lambannya penanganan yang diberikan pihak rumah sakit
membuat mereka harus rela kehilangan bayi perempuan itu.
Menurut Epa, salah seorang saudara Elfi,
bayi tersebut meninggal di rumah sakit setelah dioperasi. Proses yang
bertele-tele sempat membuat pihak keluarga pasrah. Pasien yang seharusnya mendapat
penanganan segera malah harus menunggu untuk dioperasi. Permintaan pihak
keluarga untuk segera melakukan operasi di tolak mentah-mentah oleh pihak rumah
sakit. Bahkan, pasien sempat diminta untuk melakukan proses persalinan secara normal.
Sementara itu, pihak rumah sakit mengaku
telah melakukan prosedur yang tepat. “Kami sudah
melakukan sesuai prosedur. Kami sudah cek nadi, cek kondisi, semua sudah kami
lakukan. Memang saat itu kondisi istri normal, tapi kondisi janin yang kurang
sehat,” tegas Wakil Direktur RSUD Embung Fatimah, Gunawan B. Sentosa.
Pertolongan Berdampak Penusukan
Batam. Pelaku penusukan Andri Sofyan, jurnalis
TV hingga saat ini belum berhasil diringkus. Diduga pelaku telah kabur dari
Batam. Pelaku diketahui bernama Loren, tetangga korban sendiri. Namun, Kapolsek
Sekupang, Robertus Herry mengaku akan terus mengusut kasus yang termasuk penganiayaan
yang mengakibatkan luka berat.
Kasus ini bermula dari bantuan yang diberikan
korban dan istri kepada istri Loren, Ni yang melaporkan kasus KDRT yang telah
dilakukan oleh pelaku ke Mapolsek Sekupang, beberapa waktu yang lalu. Karena
tidak senang, 2 hari kemudian Loren mendatangi korban dengan membawa sebilah
pisau yang berakibat pada penusukan.
Bayi Kembar Akhirnya Bisa dibawa Pulang
Tanjungpinang. Alim (36) dan Aci (36), orangtua dari bayi kembar yang dilahirkan di RSUD Tanjungpinang akhirnya bisa bernafas lega. Keterbatasan biaya dan tidak adanya KTP membuat mereka mengalami kesulitan dalam memperoleh layanan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah. Beruntung Wali Kota Tanjungpinang H.Lis Darmansyah segera turun tangan mengatasi permasalahan yang sempat membuat mereka pusing tujuh keliling tersebut. Menurut Lis, meskipun mereka bukan warga Tanjungpinang dan tidak memiliki kartu identitas, mereka tetap mendapat perhatian pemerintah kota.
“Kami sudah bisa pulang Besok (hari ini).” ucap Alim puas. Beliau juga tak henti mengucapkan terimakasih atas bantuan yang tidak pernah mereka bayangkan itu.
Senin, 10 Maret 2014
'Penggiliran Perigi' Kembali Dilakukan
Tanjungpinang. Selasa (11/3). Kemarau panjang yang melanda beberapa bulan belakangan ini menimbulkan keresahan bagi sebagian Masyarakat. Termasuk masyarakat Desa Tebang, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas. Beberapa perigi yang biasanya digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan keperluan rumah tangga lainnya telah lama mengalami kekeringan.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Kepala Desa kembali melakukan 'penggiliran perigi'. Masyarakat harus rela menunggu gilirannya agar kebutuhan air dapat terpenuhi. Penggiliran perigi ini memang sering dilakukan oleh masyarakat setempat, apalagi jika musim kemarau.
Sampai saat ini, belum ditemukan solusi lain selain melakukan penggiliran perigi. Daerah ini juga belum tersentuh PDAM sehingga sulit bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)